Hutan Yang Menua
Bagaimana
rasanya memasuki hutan purba seperti Mirkwood yang diceritakan dalam sebuah
novel dan film fiksi The Hobbit? Bagaimana rasanya memasuki hutan antah
berantah seperti yang dialami petualang Indiana Jones? Dapatkah kita
merasakannya sekarang ini?
Ilustrasi Mirkwood 'The Hobbit' |
Sayangnya
sebagian besar dari kita belumlah berkesempatan untuk merasakannya. Banyak yang
berkata untuk mewariskan hutan bagi anak cucu kita, namun sebenarnya slogan ini
terkesan terlambat. Hutan yang sekarang kita kenal adalah hutan dengan beberapa
pos penjagaan di setiap sisinya serta gerbang pintu masuk bagi pengunjung. Di
hutan ini cahaya matahari masuk jauh lebih banyak, terdapat pula jalan-jalan
setapak yang mulai diperkokoh dengan semen, populasi yang menghuninya juga
semakin bertambah sepi. Sebab bukanlah itu hutan bentukan alam.
Tidak akan
indah lagi apabila nanti kita hanya tahu hutan yang terisi dari pohon-pohon
beton, dengan gas monooksida yang keluar dari sebagian besar populasinya, lalu
kaca-kaca yang terhampar begitu tinggi memantulkan kenampakan hutan itu. Hutan
yang kita inginkan adalah sebuah hutan purba yang merupakan bentukan alami
kecerdasan alam.
Memasuki hutan
yang sinar matahari hanya tampak seperti garis-garis kecil akibat atap dedaunan
lebat yang ditopang pohon-pohon tinggi nan kokoh. Mencium aroma khas akibat
lapisan dedaunan yang terus mengalami pembusukan dilantai-lantai hutan. Merasakan
belaian dedaunan dari semak-semak serta akar dan batang yang menjuntai. Melihat
orang utan yang bergelantungan, kera-kera yang melompat bebas diantara
dahan-dahan pohon. Dan yang tak kalah penting adalah mendengarkan suara-suara
penghuni hutan yang tak mampu bicara.
Pohon-pohon
tua itu turut andil dalam penyerapan karbon-karbon yang berceceran akibat ulah
manusia. Pohon-pohon besar menyerap karbon jauh lebih banyak yang berbanding
lurus dengan tingkat pertumbuhan mereka. Alhasil karena itu bumi akan lebih
lama menjadi tempat yang masih layak untuk menopang hidup spesies manusia. reference
Tak hanya itu
kemampuan hutan-hutan tua. Pohon-pohon yang pada akhirnya telah kehabisan masa
hidupnya dan tak mampu lagi menopang beratnya akan jatuh dan menjadi tempat
tinggal bagi sebagian spesies yang lain. Hingga lama-kelamaan pohon tua itu akan
dihabisi massanya oleh mikroorganisme-mikroorganisme hingga menjadi
molekul-molekul yang dapat menopang hidup pohon-pohon muda. Demikianlah siklus
Biogeokimia yang dipelajari siswa siswi dalam bangku sekolah berjalan.
Hutan tua dan
alami sepeti yang Tuhan berikan seperti hutan di Borneo juga merupakan sebuah
perpustakaan informasi yang belum semuanya telah dibaca oleh ilmu pengetahuan.
Menebangnya walaupun dengan metoda tebang pilih tidak lain seperti halnya
membakar sebuah ensiklopedi yang baru kita baca hingga bab 1 saja.
Informasi ini dapat
menjadi sebuah inspirasi bagi para sastrawan, bagi para pelukis yang ingin
menyejukkan mata, dan menjadi objek gambar bagi anak-anak kecil. Kita tidak mau
apabila kelak ditanya seperti gambaran hutan kita tak dapat mengingatnya dalam
benak.
Hutan-hutan
ini merupakan jejak-jejak firdaus yang masih terdapat dalam bumi. Hutan di
Indonesia sudah memberi keuntungan yang begitu banyak bagi masyarakat. Menghancurkannya
berarti juga menghancurkan tabung-tabung gas hasil emisi karbon manusia.
Protect Paradise berarti melindungi
jejak-jejak gambaran firdaus yang ada di bumi. Tidak lain adalah untuk
melindungi penghuni utama gambaran firdaus tersebut…
Harus ada pergerakan mulai dari diri sendiri, sekarang juga....!!!!
BalasHapusYa, terimakasih telah mengingatkan...
Hapussaya setuju dengan tulisa anda..."Banyak yang berkata untuk mewariskan hutan bagi anak cucu kita, namun sebenarnya slogan ini terkesan terlambat" ... mungkin karena perilaku kebanyakan orang yang terbiasa dengan slogan bukan realita ... bravo anna ....
BalasHapusnice blog
BalasHapusmakasih gan
BalasHapusharus segera di selamatkan hutan kiita sebagai paru paru dunia dan habitat flora fauna indonesia
BalasHapusharus segera di selamatkan hutan kiita sebagai paru paru dunia dan habitat flora fauna indonesia www.ipung.net
BalasHapus