Catatan Pendek : Tes CPNS BATAN
Saya pernah berniat untuk menuliskan pengalaman saya mengikuti tes CPNS di BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) apabila saya berhasil lolos. Alasannya ketika saya membutuhkan materi untuk persiapan tes SKB (Seleksi Kompetensi Bidang), saya kebingungan karena sulit mendapat kisi-kisi mengenai ketenaganukliran terlebih saya lulusan Teknik Lingkungan. Berbeda dengan beberapa instansi lain, katakanlah Kemen PUPR dan KLHK. Kisi-kisi soal SKBnya bahkan sudah tersedia dibuku-buku latihan tes CPNS yang ada di pasaran. Mumpung ingat, saya tuliskan sekarang saja.
Sebelum
membahas mengenai tahapan tes, jika ditanya mengapa saya memilih untuk mendaftar
di BATAN alasan saya mungkin tidak seistimewa teman-teman lain yang ingin meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui IPTEK Nuklir dan sebagainya.
Alasan saya sederhana.
Pertama : Cari pekerjaan (Penghasilan).
Tidak perlu dijelaskan lebih
detail ya.
Kedua : Nasehat
Sebelumnya
saya pernah bekerja di salah satu instansi pemerintah. Alhamdulillah, atasan
saya mendukung untuk mengikuti tes CPNS. Pada awalnya saya mengatakan akan
mendaftar di instansi tingkat daerah. Kepadatan Ibukota membuat saya tidak betah
apabila harus menetap di sana. Namun, atasan saya tidak meng-amin-kan pilihan
saya saat itu. Setelah beberapa hal diutarakan saya akhirnya sepemikiran untuk
mendaftar instansi ‘pusat’.
Rasa enggan
untuk menetap di ibukota masih ada. Ditambah lagi pilihan formasi untuk lulusan
Teknik Lingkungan tidak tersisa banyak apabila memilih instansi ‘pusat’. Pada proses
filtrasi itulah nama BATAN muncul.
Ketiga : Pengalaman PKL
Begitu nama
BATAN ada di dalam daftar instansi yang tersisa, saya langsung teringat dua
tahun sebelumnya pernah magang di situ. Ketika dulu mendengar cerita dari rekan-rekan
lain pasca magang, saya berkesimpulan lingkungan kerja di BATAN cukup ideal.
Apabila ada pembaca yang membutuhkan instansi untuk melaksanakan PKL (Praktek
Kerja Lapangan) atau tugas akhir saya kira boleh menjadikan BATAN sebagai salah
satu opsi. Tenang kalian tidak akan berubah menjadi Dr. Bruce Banner dengan
kearifan lokal.
Sebenarnya masih ada alasan lain
tapi duh malu lah, kalau di bandingin sama alasan-alasan luhur peserta lain. Jadi
cukup itu saja.
Berikutnya catatan saya pada setiap tahapan tes. Jangan berharap mendapatkan kisi-kisi di artikel ini ya.
Pendaftaran
dilakukan secara daring (online) dimulai tanggal 11 November 2019
s.d. 25 November 2019 (ditutup pukul 23.59 WIB) melalui laman: https://sscasbkn.go.id. Saya kira tahap ini
sangat dasar sekali. Tidak perlu saya jelaskan bagaimana-bagaimananya.
Tapi yang perlu jadi catatan adalah tidak sedikit yang gagal pada tahap ini. Setidaknya 700 ribuan peserta dinyatakan TMS[1]. 700 ribu itu angka yang banyak kan?
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
Mengenai perincian kisi-kisi,
durasi pengerjaan, dsb. Anda bisa melihat di situs-situs lain. Namun, saya kira
tes SKD tahun 2019 tidak sesulit tahun 2018.
Catatan pendek
saya untuk TWK adalah soal yang keluar bisa benar-benar random, walaupun masih
sesuai kisi-kisi. Pengetahuan dasar mengenai kewarganegaraan menurut saya sudah
bisa untuk melewati tes ini (lewat loh ya bukan jadi juara). TIU sesuai dengan
kisi-kisi resmi yang beredar. Sedangkan untuk TKP, sebelum menjawab saya kira
kita perlu mencermati kira-kira dasar soalnya masuk kategori apa. Apakah soal
tersebut lebih berbicara profesionalitas atau etos kerja misalnya.
Hal yang cukup
saya sesali adalah sejak di bangku sekolah mental kompetitif saya kurang. Saat
mengerjakan ujian tolok ukur saya bukan untuk menjadi rangking satu. Standar
saya sekadar “asal tidak remidi” apabila sedang ambis paling target saya hanya
untuk masuk rata-rata atas. Entah kenapa pada saat tes SKD mental ini muncul
kembali. Saya sengaja tidak mendalami salah satu bab dari kisi-kisi yang ada. Misalkan
TIU memiliki 10 kisi-kisi, saya sengaja tidak mendalami kisi-kisi ke 10 dengan
harapan 9 kisi-kisi lain mampu saya kuasai di luar kepala. Namun, di tes CPNS
seharusnya hal ini tidak saya lakukan. Beda satu poin saja sudah bisa menempatkan
kita di posisi yang tidak menguntungkan.
Terlebih tidak sedikit
orang-orang yang sudah belajar tes CPNS berbulan-bulan lamanya.
Seleksi Kompetensi Bidang
(SKB)
CAT
Ketika hasil tes
SKD diumumkan, saya sadar diri tidak memiliki basic mengenai ketenaganukliran
sama sekali ! Namun, entah darimana saya mendapat intuisi kalau saya memiliki
kesempatan yang besar. Sedikit bertaruh, saya mengajukan resign dari pekerjaan
sebelumnya dengan niatan ingin fokus mempersiapkan tes SKB yang akan diadakan
setidaknya dalam dua bulan ke depan.
Setelah
resign, eh pasien pertama Covid-19 di Indonesia dikonfirmasi. Pada akhirnya SKB
diundur entah kapan akan dilaksanakan kembali. Beberapa peserta tampaknya
berharap tes SKB ditiadakan, kelulusan hanya menggunakan peringkat pada tes
SKD.
Setelah mendapat
kerjaan pengganti pandemi justru kian memburuk. Di tengah kondisi tersebut saya
melihat channel youtube PPI Indonesia mengadakan webinar mengenai tenaga
nuklir. Karena masih berharap tes SKB akan dilanjutkan saya mengikuti webinar
tersebut. Setidaknya ada dua webinar PPI yang membahas mengenai tenaga nuklir.
Setelah itu
BATAN sendiri mulai mengadakan webinar-webinarnya sendiri lewat channel youtubenya
[2]. Dari situlah sumber saya belajar materi-materi untuk tes SKB. Karena sama
sekali tidak memilik basic mengenai ketenaganukliran, setiap ada istilah asing
yang muncul saya tulis, saya cari di google, kemudian saya tempatkan di
pembahasan yang terkait.
Tes SKB
sendiri menurut saya tidak mengeluarkan soal-soal yang membutuhkan analisis
yang dalam. Anggap saja seperti akan ujian biologi. Kita harus akrab dengan
istilah-istilah yang muncul. Bukan seperti ujian matematika ataupun fisika yang
mana sudah akrab pun masih bikin otak berasap.
Wawancara
Wawancara dilakukan secara daring oleh calon atasan kita langsung dan BSDMO BATAN (Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi). Untuk tahap ini saya tidak punya saran, saya selalu merasa inferior pada tahap wawancara. Khususnya pada pertanyaan
Kenapa kami harus memilih anda?
Otak saya selalu berkata:
Anda tidak harus memilih saya.
… dan benar saja nilai saya paling rendah di tahap ini.
Pastikan saja koneksi internet anda
lancar!
Makalah
Tema dan
format makalah diberikan oleh panitia. Cukup standar mengenai pendidikan, pengalaman
karya tulis ilmiah dan pengalaman kerja, dsb.
Saran saya
apabila anda kurang percaya diri dengan tulisan anda, minta orang lain untuk
memberikan review. Minimal bisa mengurangi typo atau bahkan memberi pandangan
baru.
TOEFL
Sayang sekali tes ini ditiadakan
karena pandemi. Walaupun bahasa inggris saya biasa-biasa saja, saya memiliki
harapan bisa mendulang poin cukup banyak pada tahap ini.
Begitu saja, semoga bermanfaat
bagi yang membutuhkan.
[1] https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191216143341-20-457401/pengumuman-cpns-2019-3-juta-pelamar-lolos-administrasi
[2] https://www.youtube.com/channel/UC9QdFn6W2BjlutJyMscwMiw
Komentar
Posting Komentar