Catatan Pendek : Sepeda dan Macet




Apabila membaca diskusi-diskusi di beberapa sosial media mengenai hak menggunakan jalan antara pesepeda dengan pengguna mobil atau motor. Kesan yang saya tangkap adalah bahwa pesepeda adalah penyebab atau setidaknya memperparah kemacetan. 

Walaupun saya sendiri sedang membangun kebiasaan bersepeda, saya sendiri sadar diri memang sepeda tidak bisa secepat kendaraan bermotor. 

Argumen grup roadbike yang biasa berpeleton yang mengatakan grup sepeda mereka tidak lambat malah menurut saya malah tidak kooperatif dengan pesepeda lain yang tidak ingin atau tidak bisa melaju dengan kecepatan 35 km/jam. Saya yang bersepeda dengan kecepatan 15-20 km/jam ya tentu keberatan apabila kecepatan roadbile menjadi standar bagi pesepeda genre lain untuk menikmati fasilitas jalan.

Selain itu saya sendiri juga jengkel sebenarnya apabila melihat kelakuan pesepeda yang bersepeda santai sambil berbaris 2 atau bahkan 3 orang di kondisi jalan yang tidak sepi. Makanya saya cenderung lebih menikmati bersepeda sendiri atau dalam grup kecil. Karena bersepeda dengan membentuk peleton ternyata memang tidak semudah yang dilihat. Terutama dalam menjaga ritme kecepatan.

Walaupun saya memiliki dua pandangan di atas saya masih tetap keberatan apabila pesepeda disalahkan sebagai penyebab kemacetan. Kenapa?

Tempo hari saya mencoba bersepeda ke kantor. Sepanjang perjalanan (8 km dalam 35 menit) saya hanya berjumpa hanya sekitar 5 pesepeda. 5 pesepeda bukan apa-apa dibandingkan mobil-mobil yang saya temui di perumahan, di gang, di persimpangan jalan, di lampu merah, di gerbang masuk kantor dsb. Mungkin pagi itu saya berpapasan dengan 5 pesepeda, 50 pengguna mobil, dan 100 pengguna motor. Jadi apa sepeda yang menyebabkan macet?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenai Anime Monster (2004)

Trans Semarang dari Poncol ke UNDIP

The Lord Of The Ring dan Optimisme Akan Takdir