Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Tidak Mengenal Nabi

Gambar
  “Barang siapa yang tidak marah ketika Nabi Muhammad (pbuh) dihina maka imannya patut dipertanyakan.”   Pernah dengar kalimat di atas? Termotivasi meningkatkan imankah anda jika mendengar itu atau justru menjadi cikal bakal penyakit hati?

Catatan Pendek : Half Earth, Mengkonservasi Setengah Bumi

Gambar
Ketika membeli buku ini saya tertarik dengan gagasan penulis, Edward O. Wilson yang mengajukan ide untuk mengkonservasi ‘setengah’ Bumi. Namun sayang, gagasannya ini justru hanya di jelaskan dalam salah satu bab terakhir. Itupun lebih membahas hubungan antara luas lanscape dengan keanekaragaman hayati. Berkurangnya kemampuan reading saya menambah kesulitan untuk menangkap dengan jelas gagasan utamanya.       M umpung  saat ini (akhir Oktober 2020) sedang cukup ramai bahasan mengenai proyek pembangunan pada Taman Nasional Komodo. Saya kira bahasan Wilson dalam buku ini bisa bermanfaat sebagai dasar pandangan kita soal keanekaragaman hayati. E. O. Wilson membagi buku ini dalam tiga bahasan utama yaitu Masalah mengenai keanekaragaman hayati, Realitas dunia kita saat ini, dan Solusi menjaga keanekaragaman hayati yang ia tawarkan. Punah

Catatan Pendek : Sapiens dan Homo Deus

Gambar
Bagi penggemar dunia literasi di Indonesia saya rasa tidak asing dengan buku Sapiens dan Homo Deus-nya Yuval Noah Harari. Saya bukan termasuk pegiat literasi, namun semenjak kecil saya cukup tertarik dengan sejarah umat manusia. Genre ini saya nikmati baik dalam bentuk film fiksi, film dokumenter, artikel, buku, maupun game. Namun informasi-informasi sejarah tersebut saya dapatkan secara terpotong-potong. Apalagi saya memang mempelajari sejarah dari segmen-segmen kecil baik itu tokoh atau peristiwa tertentu. Hal ini membuat saya tidak bisa memahami apa yang benar-benar terjadi pada zaman itu. Anggap saja saat mempelajari sejarah Indonesia yang terdiri dari kerajaan-kerajaan Hindu, Budha, Islam tiba-tiba saja kita kedatangan bangsa Eropa yang membawa teknologi yang lebih maju dari bangsa kita. Kenapa bisa mereka lebih maju? Kenapa mereka jauh-jauh dari Eropa kesini? Kenapa bukan China yang menjajah kita?

Lelah, Kalah, dan Menyerah

Gambar
  Untukmu yang sedang merasa lelah, Sudikah kemari untuk duduk bersebelah? Aku tidak akan menasehatimu untuk tidak kalah, Sebab akupun tidak jarang ingin menyerah.   Jadi mumpung saat menulis ini saya sedang merasa kalah, saya putuskan untuk segera menulis. Sebab jika menunggu rasa kekecewaan itu hilang apalagi sampai menunggu ‘keberhasilan’ datang, saya takut tidak akan bisa bersikap adil terhadap kekalahan. Ujung-ujungnya saya malah hanya akan menempatkan dia sebagai hanya gunung es kekalahan yang menopang gunung es kemenangan.